Minggu, 26 Juli 2015

Jaringan 5G akan merangkum 2G, 3G, dan 4G



Rekan2 yang baik,

Makin lama, makin jelas bahwa teknologi akan diperkenalkan sebelum tahun 2020, walaupun akan terus berkembang setelah itu. Korea misalnya akan mengadakan percobaan th 2018.

Di bawah ini suatu perkembangan yang makin menarik yaitu jaringan 5G akan memadukan teknologi 2G, 3G, maupun 4G dalam implementasi layanannya untuk mobil.

Penjelasan singkatnya di bawah ini, sedangkan unuk memperoleh rinciannya harus membeli bukunya seharga USD 6,500 (Enamribu Limaratus USD)

Asia Poised for First Consumer Deployment while Western Markets View 5G as Brain for Autonomous Driving

Report Code: MB43
Date Published: 30 June 2015

5G is expected to blend existing technologies (2G, 3G, 4G, Wi-Fi) to allow higher coverage, availability, and network density. The key differentiator will be greater connectivity as an enabler for autonomous vehicles, machine-to-machine/machine-to-infrastructure services, and the Internet of Things. Highly automated cars are in the development stage with promise to commercialize by 2020. 5G will play a vital role in adoption. This study identifies the various segments, potential use cases, and growth areas, concluding with 3 big predictions.
http://discover.frost.com/ArnoldDjiwatampu?elqPURLPage=73&elq=8b8d4635ceed492eb78d58a6e4f73b66

Sudah waktunya bahwa Badan2 dan Perusahaan2 Riset IDN mulai segera terjun apabila tidak mau tertinggal, dan memang berniat menjadikan Indonesia pelaku IDN 5G dan tidak hanya menjadi pasar.
Indonesia jelas harus terjun ke dalam 5G  baik hanya menjadi pasar ataupun menjadi pelaku yang menentukan.
Tanpa 5G kita akan kalah dalam pemanfaat spektrum Frekuensi makin langka dan menjadi perebuta global

Salam,
APhD

BRTI: Tarif Internet akan Diatur Tahun 2016


BRTI: Tarif Internet akan Diatur Tahun 2016
Reporter: Aditya Panji & Susetyo Dwi Prihadi, CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berencana mengkaji aturan soal tata cara penetapan tarif layanan data (Internet) yang disalurkan melalui perusahaan telekomunikasi pada tahun 2016.

Agenda ini telah direncanakan jauh hari oleh pemerintah dengan prediksi pasar layanan Internet di Indonesia yang sudah matang.

"Rencana pemerintah dan BRTI mulai mengkaji tarif data mulai 2016. Ini perlu dipertimbangkan," ujar Anggota Komisioner BRTI Bidang Hukum, I Ketut Prihadi Kresna.

Ketut menjelaskan, tata cara ini hanya menetapkan formula komponen apa saja yang perlu dihitung perusahaan telekomunikasi saat konsumen memakai layanan Internet. Arahnya akan seperti formula pentarifan layanan teleponi dasar meliputi telepon (voice) dan pesan teks (SMS).

"Kami hanya mengatur formulanya, sementara yang menetapkan tarifnya tetap si operator seluler," ujar Ketut saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (23/7).

Untuk dua layanan teleponi dasar, pemerintah telah membuat Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomo 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Seluler.

Jika cara penetapan tarif Internet telah dibuat, diharapkan bisa meminimalkan kesenjangan tarif Internet seperti yang dikeluhkan pelanggan Telkomsel bernama Djali Gafur dalam sebuah petisi online di Change.org. Ia berkata tarif Internet Telkomsel di Indonesia bagian timur lebih mahal 100 persen dibandingkan bagian barat.

Petisi bertajuk "Internet Untuk Rakyat: Save @Telkomsel @KemenBUMN @kemkominfo" itu telah mendapatkan 5.700 dukungan pada hari ini pukul 2 siang. Petisi yang diarahkan kepada Telkomsel, Kementerian BUMN, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu, menargetkan 7.500 dukungan dari warga.

------
Arki Rifazka,

Sent from iPhone.

Tiga Prioritas Matangkan Roadmap E-commerce

Viva News
Tiga Prioritas Matangkan Roadmap E-commerce
Rochimawati, Agus Tri HaryantoRabu, 22 Juli 2015, 17:57 WIB

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan, akan mematangkan roadmap e-commerce dengan pelaku usaha belanja online yang tergabung dalam Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA).

"Untuk membahas persiapan roadmap e-commerce yang kami perlukan. Maka dari itu, kami perlu bertemu dengan masing-masing stakeholder, yang utamanya diwakili oleh idEA," kata Rudiantara usai Halal bi Halal di Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu, 22 Juli 2015.

Ia menjelaskan, dalam industri e-commerce itu dibagi tiga segmen. Pertama, startup atau perusahaan-perusahaan yang dimulai dari awal. Segmen kedua, ada usaha kecil dan menengah (UKM), di mana Indonesia memiliki sekitar 55 juta UKM yang tersebar di seluruh daerah.

"Bagaimana UKM-UKM ini didorong untuk masuk ke industri e-commerce," kata Rudiantara.

Dan, kemudian, segmen yang terakhir, perusahaan e-commerce yang sudah ada, seperti Blibli, MatahariMall, Tokopedia, dan lain-lain.

"Nanti, dari sisi Kominfo memberi perizinan itu, mereka tidak meminta izin kepada Kominfo untuk memulai (bisnis) e-commerce, tetapi hanya mendaftar," kata dia.

Namun, sebelum beroperasi, Rudiantara menambahkan, harus ada proses yang namanya sertifikasi atau akreditasi. "Nah, saya lebih senang akreditasi. Akreditasi itu sama dengan sertifikasi, tapi dilakukan oleh industri," tutur dia.

Rudiantara menjelaskan, mengapa harus ada proses akreditasi. Karena, hal tersebut ada kaitannya dengan perlindungan konsumen.

Terkait ini, menurut Rudiantara, sudah dalam pembahasan dengan delapan kementerian dan lembaga, di antaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia.

"Setelah selesai, nanti kami bawa ke rapat lebih tinggi lagi di bulan Agustus untuk di-endorse oleh pemerintah sebagai roadmap e-commerce," ujarnya. (art)

© VIVA.co.id


------
Arki Rifazka,

Sent from iPhone.

Pokja Roadmap Industri TIK : 4G Freeze Technology


Pa Widi
Maaf Terlalu panjang mungkin
Terlampir disampaikan “some consideration on broadband Wireless / Wireline FO access and 5G Solutions, hasil “Desktop research” selama seminggu  jadi penjaga rumah selama liburan Lebaran ini, semoga bermanfaat bagi teman-teman di PokJa  Road Map, OTT dan tentang issue’ freeze Technology’. Beberapa data sudah agak lama, perlu pembaharuan, terutama bila ada rekan anggota mengikuti WRC 15, yang baru bulan juni 2015 mohon update nya.
Summary
Dalam perkembangannya 3GPP/ ITU mengeluarkan  third Generation (3G) karena di drive oleh para operator cellular untuk Voice/ SMS dan mobile Broadband,  dilanjutkan 4G di drive oleh Vendors untuk VoLTE dan all IP base mobile Broadband yang kedua nya berakhir tidak lama. Diperkirakan  juga nasib Mobil 4G LTE (3GPP) akan hanya sempat nengimplementasi 2 release ( 8 dan 10) saja,  tidak berbeda jauh dengan solusi competitor dari Wimax Forum (IEEE) yang hanya sempat mengeluarkan 2 Release Wimax 16d dan Wimax 16e saja, sebelum digantikan oleh New generation yang akan tidak backward compatible 5G, disisi Physical radio layer nya . Melihat perkembangannya sepert 4G, Untuk 5G diperkirakan akhirnya akan hanya ada 2 proposal solusi yaitu dari METIS ( Ericsson-Europe) dan 5G Forum Asia/ USA,  seperti pada 4G ( Wimax/ Wimax Forum IEEE(USA) dan LTE/ 3GPP-ITU-T. Kembali Operator akan dihadapkan ke 2 pilihan solusi seperti generasi terdahulu 2G dan 3G. 3GPP atau IEEE. Selama ini perlombaan tersebut selalu dimenangkan oleh solusi-solusi dari ITU-T 3GPP, itu bukan karena lebih baik tapi dipilih para Telcos lebih karena interoperability dengan existing system yang dimiliki masing2 operator saat itu. Tapi dengan adanya requirement statement  dari  5G Forum Korea dan ARIB- Jepang yang mendahulukan keharusan interoperability dengan existing Celullar operator 3G/4G maka pertarungan menjadi tambah menarik, karena tidak mugkin IEEE (5G Forum) melakukan kesalahan ke tiga tidak memperhitungkan Interoperability issues tersebut.
Tentang Value Added services (OTT).  Yang menarik daribeberapa  konsep  5G services  yang diajukan, 2 diantara nya secara explisit digambarkan ada nya Telco OTT, artinya bahwa 5G ini juga di design untuk menyelesaikan masalah perseteruan OTT- TELCO, kalau TELCO menyelenggarakan  layanan Voice dan data nya berbasis internet maka ini adalah saat berahirnya masa kejayaan OTT operators Global, di tahun 2020-2030. Masalah nya apakak dalam 10 tahun kedepan ini tradisional TELKOM masih bisa exist bermimpi dengan layanan POTS nya, atau sudah di ambil alih kepemilikan oleh Operator layanan gendut OTT global, seperti yang sudah terjadi di beberapa tempat.
Target 5G 2020 deployment, perkiraan kami, mengacu kepada pengalaman LTE release 08 tahun 2008 dan Wimax 16e, sampai menjadi solusi tersebut menjadi “cost effective” sesudah ada dimarket 4-5 tahun jadi menurut kami Indonesia di tahun 2024-2025 baru akan masuk ke Era 5G.  Pertanyaannya bagimana mengisi gap waktu selama 10 tahun ke depan ini  ?... Kita tidak bisa seperti Turki yang President nya sendiri memerintahkan untuk mem Freeze technology di 3G solution dan jumping ke 5G ditahun 2020-2022 and beyond.  Tapi kita tidak bisa seperti itu, karena LTE sudah masuk dan beroperasi di Indonesia walaupun masih secara seporadik, lebih hanya untuk memberikan citra layanan.
Komentar tentang 4 proposal yang di ajukan 5G bodies tersebut, kami melihatnya sangat menarik METIS Eropa terlihat sangat akademis, mungkin karena pengembangnya kebanyakan professor/ Universities. 5G Forum lebih seperti presentasi konsep perang bintang ( fiction movies) ambisius, mungkin banyak dipengaruhi budaya Amerika, IMT 2020 China agak complicate gambar peragaannya sulit dibaca karena semua ingin di masukkan , mungkin yang nyusunnya kebanyakan engineers. Jepang ARIB 2020 and Beyond memakai cara penampilan film kartun yang coba menerapkan secara bersahaya. Tapi pada dasarnya semua ingin mengganti 4G solution, terutama di sisi Remote access Technology nya ( CP OFDM) dengan yang baru.
Ada yang menarik dari 2 pernyataan ini:
1). European Commission Vice President Neelie Kroes announces €50 million for research to deliver 5G  mobile technology by 2020, with the aim to put Europe back in the lead of the global mobile industry. "I want 5G be pioneered by European industry, based on European research and creating jobs in Europe – and we will put our money where our mouth is," Kroes said.
2).
Jadikan gambar sebaris
Jadi sedang terjadi apa, ????. seolah ada persaingan 2 block, yang satu ingin mengambil kembali Industri nya dan yang satu bergabung untuk  mempertahankannya. Subject to be carefully study more.
Diawal slide presentasi disampaikan gambaran mengenai Broadband access di Indonesia, dimana termasuk rencana lama pengembangan Broadband access sevices jadi 30%, dan ini bila di kaitkan dengan static berdasarkan pendidikan pekerja Indonesia sama dengan jumlah perkerja diatas SMA keatas. Serta memasukkan issue ICT sebagai Bridging Digital Divide untuk menebus barrier  sisi Cities
versus Villages, Riches versus Poor, education, dan lingkup kerja. Untuk lebih memperluas assumsi-assumsi penyusunan kebijakan ICT ke depan.
 Penting sebelum menyusun kebijakan Road Map, OTT , lebih dulu dilakukan  menyusun asumsi-asumsi yang mengacu pada data/ informasi yang cukup akurat.  Maka perlu dilakukan  pertanyaan (Q’s) strategis untuk mengakses permasalahan, yang harus kita jawab bersama dalam mengembangkan asumsi-asumsi tersebut. menurut hemat kami beberapa Qs itu, adalah sebagai berikut;

    New Generic…. Artinya non backward compatible. Dalam hal Core network semua konsep 5G akan dilakukan pengembangan LTE EPC, jadi tidak ada masalah, tapi untuk PHY RAN, yang manapun mudulasinya dipilih untuk menggantikan CP OFDM pada 4G; diantaranya GFDM, FBMC, ataupun UFBM tidak akan backward compatible dengan CPE  dari 3G and 4G.
    Target 5G deployment 2020,  menurut Vendors dunia  (Indonesia diperkirakan 4-5 tahun sesudah itu). Bagaimana mengisi gap waktu sampai 10 tahun kedepan, akan di freeze di LTE s/d Release 10,  atau ??? open.
    Tahun 2020, 5G kick off adalah tahun awal adanya kompetisi solusi last mile broadband  access , antara wirelines (FTTH/FO) and wireless access 5G, walaupun 5G RAN kecepatan DL maximum hanya  1Gbps,  tapi ini sudah berada jauh diatas kebutuhan kecepatan untuk layanan-2 personal applications, disertai  mempunyai ‘ killing features’  dibanding FO access,   yaitu  personalized  and Mobile services.  Kejadian pada tahun 2001 terulang kembali  saat POTS digantikan  Cellular voice services,  dikalahkan karena layanan dapat dilakukan anytime and anywhere, walaupun saat itu qualitas cellular voice nya masih tidak baik.
    Kapan Telco dan Cellular operators Indonesia akan menjadikan semua layanan massaging & Broadcasting service nya berbasis Broadband IP, atau layanan Voice & Massaging nya menjadi Value added services (TELCO OTT), karena kalau kita simak dari requirement 5G, ada dipengaruhi oleh keinginan Telcos untuk bisa bersaing dengan Global OTT service Providers.
    Kalau kita pelajari 8 set Requirements yang  (R1-R8) yang di susun,  oleh semua 5G inisiator bodies METIS, 5G Forum, ITS 2020 China, ARIB- 2020 and Beyond Jepang, hampir sama, sangat tidak dapat dipercaya kebutuhan layanan ICT masarakat Indonesia di tahun 2025 akan sudah sampai seperti itu. Perlu telaahan lebih lanjut bersama.
    ????
    ????

Ini hanyalah  suatu pemikiran pribadi yang sesaat, mungkin bisa tidak benar dan tidak tepat, paling tidak untuk dapat menjadi sumbangan pemikiran,… bersama  lebih lanjut.
Sekali lagi Mohon maaf lahir batin kepada semua Pengurus dan anggota  MASTEL yang saya hormati.
Salam
Djafar Sumantri

Diskusi : Jadwal Pengenalan 5G

soal korban teknologi / penguasaan teknologi

pertanyaan sederhana saja
1. berapa orang yang bisa / pernah bikin sendiri OS utk handphone di
Indonesia?
2. berapa orang yang bisa / pernah bikin sendiri BTS di Indonesia?

Saya agak pesimis dengan perilaku birokrat yang ada
maklum saya merasakan sendiri bagaimana
rasanya di lempar kiri kanan masalah OpenBTS
padalah itu kami bisa membuat sendiri lho

On Mon, 13 Jul 2015, Arnold Djiwatampu arnold@tt-tel.com [IndoWLI] wrote:

> Bukan Korban Teknologi melainkan Penguasanya
>
> Betul pak Tris, kita harus bersinergi, dan bukan Korban Teknologi melainkan
> Penguasanya.
> Apa yang kita putuskan untuk menjadi usul kebijakan Mastel, menampung
> aspirasi arahan pemerintah sebagai pemegang kebijakan, BRTI sebagai pengawas
> pelaksanaan kebijakan pemerintah atau Regulator, pelaksana operasi dan dengan
> demikian menanggung investasi, dan industri dalam negeri (IDN) yang akan
> terjamin pasarnya karena produk masa depan akan digunakan oleh operator.
>
> Regulator yang jeli tentunya akan mengeluarkan standardisasi untuk dijadikan
> SNI (Standar Nasional Indonesia) yang harus dipatuhi operator maupun vendor,
> ini dengan catatan bahwa IDN telah sepakat dan akan menang start apabila
> standar tsb diberlakukan.
> Tentunya vendor asing akan jeli dan merangkul IDN untuk kerjasama. Baguslah.
> Di sisi lain SDM kita tidak kalah karena sudah terbukti di masa lalu asal
> tidak disia-siakan, karena apabila gagal akan langsung ditarik perusahaan
> asing.
> Jaminan bahwa IDN produknya akan dibeli operator, akan ada harapan produk
> skala ekonomi. Dan setelah itu bisa bersaing dengan industri global sambil
> terus diawasi apabila ada permainan curang atau ketidakseimbangan kompetisi.
>
> Mengeluarkan standar nasional tanpa dukungan IDN yang akan dilindungi,
> percuma saja, dan malah akan bikin sengsara. operator.
>
> Catatan menentukan harus diberikan, bahwa IDN bukan menak dan harus berjuang
> keras, misalnya bahwa saat produk selesai maka harganya tidak kalah dengan
> pasar LN, dan bahkan mestinya lebih murah (dengan adanya skala ekonomi masa
> depan yang akan tercapai secara bertahap). Jadi pada saat diputuskan dengan
> kesepakatan bersama, anatara pemerintah, penyelenggara, dan IDN, maka
> operator jangan menjadi korban harga seperti zaman dahulu (IDN boleh 20%
> lebih tinggi harganya daripada pasar internasional). Ini tidak bermain cantik
> namanya, dan saat sekarang dengan pasar Indonesia yang begitu besar. Pasti
> akan ada tentangan WTO apabila kita main harga, bahkan main konten TKDN
> sekalipun walaupun untuk sementara kita masih bisa lakukan karena pasarnya
> belum terlalu besar.
>
> Intinya IDN minta perlindungan boleh2 saja, tetapi dengan waktu terbatas 2-3
> tahun saja, setelah itu bablas harganya, dengan harapan saat itu penelitian
> dan pembangang (R&D) produk sudah selesai sehingga konten lokal (piranti
> keras maupun lunak dan otak dalam bentuk design) sudah melambung nyata (bukan
> kutak-katik harga PPN dsb) menjadi 70-80 ke atas, tinggal pmebuatan Chip yang
> untungnya sedikit sekitar 10-15% dll.
>
> Seperti telah dimuat beberapa kali, teknologi 5G tidak mengambil dari langit
> begitu saja.
> Harus kerja keras apabila diputuskan, a.l. Penelitian dan Pengembangannya
> matang atau hampir matang. Apabila perlu, tidak masalah menyewa ahli LN
> dengan mahal seperti dilakukan Malaysia menyewa orang ITB untuk proyek ITU
> misalnya, dan saya menyewa ahli kabel laut Jepang untuk penghitungan Ring
> Palapa!)
>
> Untuk itu dari sekarang harus mengikuti secara fisik Kelompok2 Kerja (Study
> Group dan Working Parties) ITU-T (Standardisasi) dan 3GPP, SG APT untuk
> persiapan SG ITU-T, dll.
> Manfaatnya? Memperoleh informasi dari tangan pertama, yaitu para Periset
> Industri Global (AS, Eropa, Jepang, Korea dll) yang tidak akan ada di dalam
> buku2 atau ketentuan resmi ITU, 3GPP dll. Informasi yang diperoleh adalah 5
> tahun sebelum produk ditawarkan atau dibahas resmi.
> Sementara itu IDN mempersiapkan dan mengimplementasikan penelitian dan
> pengembangan di lapangan. Dan di sini pemerintah, operator, dan investor
> dapat ikut mendukung para UKM yang potensial (sudah nyata kemampuan di masa
> lalu) dalam pendanaan riset mereka. Tenaga Universitas sebaiknya disinergikan
> dengan para perusahaan IDN dan tidak berdiri sendiri, karena saat ini tidak
> ada Universitas yang memiliki SDM khusus atau pengalaman khusus teknologi
> tertentu.
>
> Betul, sambil menata jaringan dengan teknologi yang sudah ada hingga merata
> ke pelosok,
> Oleh karena hal ini penting untuk memperluas basis pengguna, sehingga
> mempercepat pembiasaan penggunaan teknologi yang lebih tinggi, dengan
> pengguanan data lebih banyak, dengan manfaat lebih mudah menyerap teknologi
> berikutnya.
> Hal ini akan memperkecil kesenjangan antara pusat dan daerah secara bertahap,
> dan menghindari kesenjangan yagn makin lebar saat teknologi baru
> diperkenalkan.
>
> Hasil pemberdayaan SDM eks 4G dapat dijadikan modal berikutnya untuk 5G,
> apabila memang penelitian dan pengembangan dilakukan dengan penuh dan tidak
> membeli design (yang mahal royaltynya) dsb.
>
> Sekali lagi betul, janganlah menjadi Korban Teknologi melainkan Penguasanya.
>
> Salam,
> APhD
> PS. Izinkan untuk disebar ke milis lain, agar memperoleh masukan.
>
> Subject: Bls: [Fwd: Bls: [Fwd: Bls: Bls: [MASTEL-ANGGOTA] Jadwal
> Pengenalan 5G]]
> Date: Sun, 12 Jul 2015 23:04:19 +0000 (UTC)
> From: sutrisman Raden sutrisman_ibnu@yahoo.co.id [MASTEL-ANGGOTA]
> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> Reply-To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
> To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>
>
> pak Djie
>
> jika demikian kita mempunyai keleluasaan untuk memilih apakah ikut jadi
> korban perubahan teknologi yang artinya butuh perencanaan, investasi dll atau
> we stay as it is dulu sambil menata dan mempersiapkan diri .
> kalau vendors yaa namanya aja dagang tentu akan berusaha agar dagangannya
> laku dijual.
>
> terima kasih
> sutrisman
>
>
>
> Pada Minggu, 12 Juli 2015 22:23, "Arnold Djiwatampu arnold@tt-tel.com
> [MASTEL-ANGGOTA]" <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> menulis:
>
>
>
> Tidak ada masalah kemampuan saling beroperasi (interoperability) antara
> perangkat GSM, 2G, 3G, 4G, dan kemudian 5G.
> Teknologi dengan tingkat lebih tinggi akan dengan mudah menampung yang lebih
> rendah, seraya yang lebih rendah dapat menerima dan mengirim layanan atau
> jenis (features) yang sesuai kemampuannya saja.
> Salam,
> APhD
>
>
> Subject: Bls: [Fwd: Bls: Bls: [MASTEL-ANGGOTA] Jadwal Pengenalan 5G]
> Date: Sun, 12 Jul 2015 08:54:10 +0000 (UTC)
> From: sutrisman Raden sutrisman_ibnu@yahoo.co.id
> <mailto:sutrisman_ibnu@yahoo.co.id> [MASTEL-ANGGOTA]
> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>
>
>
> Dear all
>
> Mohon ijin "share" pengalaman, k.enyataan bahwa negara2 berkembang menjadi
> korban penjajahan teknologi oleh negara maju (termasuk vendors nya) sudah
> terjadi sejak lama kalau tidak salah tahun 1988 di PP ITU di Melbourne. ada
> sidang tersebut kemudian disepakati perlunya mengedepankan prinsip
> "interoperability dan interconnectivity" -- suatu komitment bahwa teknologi
> baru tidak akan serta merta meng "obsolete" kan teknologi lama.
>
> Kembali ke topik 5G versus 3G dan 4G, apakah jika Indonesia (dan negara2
> berkembang lainna) tetap menggunakan teknologi 3G dan for 4G akan tidak
> bisa "connect" dengan lain yang sudah menggunakan teknolgi 5G??
>
> Mengenai kapasitas lebar dan kecepatan yang tinggi dari komunikasi data ,
> tentunya menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan segment pengguna di
> pengguna di Indonesia termasuk kemampuan mendanai alih teknologi
> Saya mohon ada yang bisa memberi pencerahan kepada saya.
>
> maaf jika pertanyaan saya tidak valid karena saya bukan teknokrat.
>
> terima kasih
> Sutrisman
>
>
>
> Pada Minggu, 12 Juli 2015 13:54, "Arnold Djiwatampu arnold@tt-tel.com
> <mailto:arnold@tt-tel.com> [MASTEL-ANGGOTA]" <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> menulis:
>
>
>
> Selamat ber Pokja pak Sutrisman.
>
> Saya tidak ikut, di sisi lain berminat untuk berpartisipasi mengenai hasil
> perkembangannya.
> Salah satu alasannya, a.l. tanpa saya akan ada lebih banyak waktu bagi
> perserta yang lain untuk berpendapat.
>
> Salam,
> APhD
>
> Subject: Bls: Bls: [MASTEL-ANGGOTA] Jadwal Pengenalan 5G
> Date: Sat, 11 Jul 2015 22:49:41 +0000 (UTC)
> From: sutrisman Raden sutrisman_ibnu@yahoo.co.id
> <mailto:sutrisman_ibnu@yahoo.co.id> [MASTEL-ANGGOTA]
> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>
>
>
> Dear ibu-ibu dan bapaks
>
> baik akan saya meng- inisiasi rapat POKJA ATSI (Telcos) dan Vendors dengan
> Pokja Industri Road Map MASTEL.
> saya usul waktunya setelah Lebaran.
> terima kasih
>
> Salam Sutrisman
>
>
>
> Pada Sabtu, 11 Juli 2015 12:15, "herfini haryono herfinih@gmail.com
> <mailto:herfinih@gmail.com> [MASTEL-ANGGOTA]"
> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
> menulis:
>
>
>
> Ya bener pak, as a sub dari pokja tsb.
> Sent from my iPhone
>
> On Jul 11, 2015, at 11:34, Kristiono xtiono@gmail.com
> <mailto:xtiono@gmail.com> [MASTEL-ANGGOTA] <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>> wrote:
>
>> Sebaiknya isu tsb kita satukan di pokja industri road map krn aspek
>> teknologi hanya salah satu aspek yg tdk bisa berdiri sendiri , selain
>> jumlah pokja yg terbentuk saat ini sdh banyak ( 16 pokja ).tks
>>
>> Sent from my iPad
>>
>> On 11 Jul 2015, at 10.55, 'Kanaka ID-WiBB' kanaka@id-wibb.org
>> <mailto:kanaka@id-wibb.org> [MASTEL-ANGGOTA]
>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>>
>> wrote:
>>
>>> Dear Bapak/Ibu,
>>> Saya harap usulan bu Herfini yang bagus ini dapat di konkritkan karena
>>> masalah perkembangan teknologi tidak sesimpel komentar dalam mailing list
>>> ini.
>>> Semoga MASTEL + ATSI dapat memberi usulan konkrit menjadi technology
>>> roadmap kedepan yang bermanfaat bagi bangsa.
>>> Dalam pembicaraan, mohon konsideran terhadap eccosystem dari teknologi
>>> 4G/5G dan faktor TKDN terkait, termasuk ‘what’s in it for Indonesia?’
>>> (economy, social & political issues)
>>> Salam Hormat,
>>> Kanaka
>>> From: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> [mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com]
>>> Sent: 11 Juli 2015 9:43
>>> To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> Subject: Re: Bls: [MASTEL-ANGGOTA] Jadwal Pengenalan 5G
>>> Setuju pak Sutrisman. Bagaimana kalau ATSI mensponsori pembahasan ini
>>> bareng Mastel. Mungkin kita undang vendor, universitas dan pak Djafar jg
>>> sbg nara sumber. Mungkin utk taraf awal mencakup pengenalan lbh dalam ttg
>>> 5G itu sendiri dahulu sblm pada domain yg lbh dalam ke arah 'technology
>>> freeze' etc. Saya rasa masih cukup banyak yg msh perlu faham atas
>>> teknology ini sendiri. Salam
>>>
>>> Sent from my iPhone
>>>
>>> On Jul 11, 2015, at 9:06 AM, sutrisman Raden sutrisman_ibnu@yahoo.co.id
>>> <mailto:sutrisman_ibnu@yahoo.co.id> [MASTEL-ANGGOTA]
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>>
>>> wrote:
>>>
>>> Dear bapaks
>>> saya usul pembahasan mengenai "technology freeze" mengajak juga
>>> operator telekomunikasi bersama atau melalui ATSI karena mungkin
>>> akan berdampak pada operasional dan biaya yang sudah
>>> diinvestasikan untuk membangun ecosystem 4G / LTE, termasuk juga
>>> vendor .
>>> terima kasih
>>> sutrisman
>>> Pada Sabtu, 11 Juli 2015 1:10, "Arnold Djiwatampu
>>> arnold@tt-tel.com <mailto:arnold@tt-tel.com> [MASTEL-ANGGOTA]"
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>> menulis:
>>> Jadwal Pengenalan 5G
>>>
>>> Ya, betul salah satu perbedaan yang menyolok dan ampuh dari 5G
>>> dibandingkan 4G adalah efisiensi penggunaan pita frekuensi,
>>> karena satu pita frekuensi dapat digunakan oleh beberapa layanan
>>> dan atau operator selian kecepatan datanya yang puluhan dan
>>> ratusan kali dari 3G dan 4G.
>>> Dan memang benar benyak negara maju, AS, Eropa, Jepang, Korea,
>>> China, akan memperkenalkan (introduce) dalam arti operasional,
>>> baik terbatas atau penuh, teknologi 5G pada tahun 2020.
>>> Dapat dimengerti Korea yang agresif (dengan keharusan perusahaan
>>> TIK, harus menyisihkan 20% anggarannya untuk penelitian dan
>>> pengembangan) akan mengenalkan 5G pada tahun 2018.
>>>
>>> Yang ingin saya tanya, apakah memang sudah mulai digarap LTE
>>> release 15 oleh Kelompok Kerja 3GPP. menurut info yang saya
>>> peroleh 5G baru akan siap apabila Release 13 keluar.
>>>
>>> Salam,
>>> APhD
>>>
>>> Subject:
>>>
>>> Bls: [MASTEL-ANGGOTA] Pembekuan Teknologi
>>> Date:
>>>
>>> Thu, 9 Jul 2015 07:24:57 +0000 (UTC)
>>> From:
>>>
>>> Djafar Sumantri djafar.sumantri@yahoo.com
>>> <mailto:djafar.sumantri@yahoo.com> [MASTEL-ANGGOTA]
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> To:
>>>
>>> MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>, Pokja KI
>>> <pokja_kelembagaan_internasional@yahoogroups.co.uk>
>>> <mailto:pokja_kelembagaan_internasional@yahoogroups.co.uk>,
>>> WRC2015 <Indonesia_WRC2015@yahoogroups.com>
>>> <mailto:Indonesia_WRC2015@yahoogroups.com>,
>>> Telematika@yahoogroups.com <mailto:Telematika@yahoogroups.com>
>>> <Telematika@yahoogroups.com> <mailto:Telematika@yahoogroups.com>,
>>> IndoWLI <IndoWLI@yahoogroups.com> <mailto:IndoWLI@yahoogroups.com>
>>> CC:
>>>
>>> IEEE Indonesia Section Officer <officer@ieee.web.id>
>>> <mailto:officer@ieee.web.id>
>>> References:
>>>
>>> <559E056E.8070103@tt-tel.com> <mailto:559E056E.8070103@tt-tel.com>
>>>
>>> Assm, Pa Setyanto
>>> Terima kasih, karena yang memberikan perintah adalah
>>> senior, maka kami harus memberikan sedikit tanggapannya.....
>>> Pengalaman, selalu kita jadi permainan para Vendor dunia,
>>> belum 2 tahun kita menerapkan TD-LTE release 8 ( freezed in
>>> October 2008), belum mencapai standard kecepatan dan kapasitas yg
>>> ditetapkan, (karena kecepatan 3GPP/ITU mengengeluarkan
>>> rekomendasi baru lebih cepat dari kemampuan vendor menciptakan
>>> solusinya), sudah muncul solusi baru yang diusul vendor lain
>>> untuk mempengaruhi pasar. Setau saya sekarang vendor belum
>>> sanggup mengeluarkan Product TD-LTE Release 10 ( freeze th
>>> 2010) secara cost effective. ( saat ini 3GPP sedang menyiapkan
>>> LTE Release 15, yang kemampuannya sdh akan setara dgn 5G).
>>> Tapi banyak vendor diluar China sudah mulai bicara solusi lain
>>> 5G, Korea sudah merencanakan akan menerapkan 5G di tahun 2018.
>>> Mungkin harus pelajari, bahwa 4G and 5G mempunyai perbedaan yang
>>> sangat prinsip sekali 4G uplink nya memakai single channel,
>>> sedangkan 5G mempergunakan multichannel. sebenarnya Tim teknis
>>> Korea tahun 2008, pernah mengusulkan solusi pemakaian Uplink-Down
>>> link keduanya memakai konsep Multi channel seperti di Wimax, tapi
>>> saat itu tidak diterima oleh 3GPP ( LTE). jaman dulu saat,
>>> era ISDN dan GSM sangat bahagia, karena live
>>> cycle Technology lebih dari 10 tahun, sehingga operator dan
>>> manufacturing masih sempat mendapat kan RoI nya dgn baik, tapi
>>> sekarang technology cycle nya sdh di bawah 5 tahun, dan
>>> perhitungan kami yang lalu dengan harga ARPU saat ini, RoI bisa
>>> kembali diatas 7 tahun untuk WBA. ??.
>>> Kasihan operator dan Manufacturing sekarang, belum
>>> RoI nya kembali hrs diganti dgn perangkat baru, karena takut
>>> kehilangan pasar.
>>> jadi saat ini kita tidak lagi bisa seperti dulu dalam penerapan
>>> technology baru, mungkin harus dengan cara lompatan kodok, jadi
>>> kita freeze technologi minimum dalam 5 tahun, berikan kesempatan
>>> bagi Operator dan manufacturing untuk mendapatkan dulu RoI yang
>>> layak, baru lompat kodok ke technology yg sudah mapan dan cost
>>> effective.
>>> Usulan kami, Mari kita jangan terbawa oleh cara menentukan solusi
>>> berdasarkan mengejar kemampuan system mutahir, tapi ditentukan
>>> oleh kebutuan user kita saat itu. Serta setau saya infrastruktur
>>> Internet/ Back bone Internet dunia belum didesign/ dibangun untuk
>>> mengakomodir kecepatan di sisi WBA ( 100 Mbs up link).
>>> Karena Operator nya sdh banyak, maka yg dapat menentukan atau
>>> mengatur itu, ya Regulator / pemerintah.
>>> Kalau Kita masih berminat untuk mengembangkan Industri
>>> ICT dalam negeri kini adalah saat nya, karena semua solusi
>>> technology product untuk LTE release 10 ke atas sudah harus
>>> mengarah ke solusi System on Chip (SoC, no Heat Generated more
>>> processing speed) , sehingga kerjasama antar Pabrik SoC ( missal
>>> BTS/ eNoB) dunia dan Pabrik Perangkat local dapat menjadi lebih
>>> jelas.
>>> Bila berkenan saya bisa share beberapa material
>>> teknis pada saat menjadi anggota technical working group dari
>>> TD-LTE (GTI) dan wimax Forum.
>>> Wassalam
>>> Djafar Sumantri
>>> Pada Kamis, 9 Juli 2015 12:24, "Arnold Djiwatampu
>>> arnold@tt-tel.com <mailto:arnold@tt-tel.com> [MASTEL-ANGGOTA]"
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> menulis:
>>>
>>> Pembekuan Teknologi
>>>
>>> Saya setuju agar tidak terulang pembekuan teknologi (technology
>>> freeze) dengan tujuan untuk memperoleh skala ekonomi, seperti
>>> terjadi WiMax 802-8d yang buyar karena tidak konsisten, disodori
>>> vendor terus 8e.
>>>
>>> Pemilihan untuk pembekuan teknologi tidak boleh tanggung, dan
>>> setelah dibekukan maka semua pemangku kepentingan harus setia dan
>>> konsisten, baik pemerintah maupun operator.
>>> Seperti diketahui Ditjen Postel/Ditstan saat itu tidak main
>>> sendiri dalam pemiihan teknologi WiMax, semua operator terkait
>>> diundang, dan memilih WiMax 8d. Ini dipilih karena untuk
>>> mengganti sambungan tetap, bukan bergerak du bukan bergerak
>>> seperti alasan untuk memilih 8e.
>>> Nah, belum selesai 5 tahun sudah diiming-iming 8e dsb.
>>> Akibatnya tender dg syarat 8d tidak ditaati beberapa operator dan
>>> tidak segera membangun, menunggu 8e disahkan. Jadi diminta para
>>> operator jangan oportunis. Tetapi kesalahan terbesar adalah pada
>>> Menterinya yang memutuskan "teknologi netral" untuk memberi jalan
>>> ke 8e.
>>>
>>> Tolong pembekuan teknologi memerhatikan 2G-3G yang harus merata
>>> ke seluruh pelosok, dengan tahap antara 4G. Tahap tingkat
>>> teknologi berikutnya yang harus dimulai risetnya dari sekarang
>>> adalah perangkat LTE yang mampu melayani 5G (Release 13 yang saat
>>> ini masih dikembangkan standarnya) yang akan keluar tidak terlalu
>>> lagi dalam 5 tahun, yaitu tahun 2020.
>>> Pembekuan teknologi harus sesuai dengan Peta Jalan.
>>>
>>> Salam,
>>> APhD
>>> PS. Saya diberi info bahwa Menkominfo setuju dengan 5G asal
>>> Balitbang Kominfo ada business plan. Dan ini harus dikeluarkan
>>> oleh Balitbang Kominfo.
>>> Subject:
>>>
>>> RE: [MASTEL-ANGGOTA] Materi FGD TKDN & E-Commerce, 6 Juli 2015
>>> Date:
>>>
>>> Tue, 7 Jul 2015 23:47:55 +0700
>>> From:
>>>
>>> 'SetYanto' setyanto@pacific.net.id
>>> <mailto:setyanto@pacific.net.id> [MASTEL-ANGGOTA]
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> Reply-To:
>>>
>>> MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> To:
>>>
>>> <MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> CC:
>>>
>>> <mastel-dpa@yahoogroups.com> <mailto:mastel-dpa@yahoogroups.com>
>>> References:
>>>
>>> <006001d0b891$641e2410$2c5a6c30$@or.id>
>>> <mailto:006001d0b891$641e2410$2c5a6c30$@or.id>
>>>
>>> Terimakasih. Untuk penyusunan rekomendasi saya sarankan substansi
>>> yang disampaikan pak Djafar Sumantri agar menjadi salah satu
>>> usulan Mastel yakni tentang freezing technology LTE yang akan
>>> menjadi unsure penilaian TKDN otherwise maka kita akan menjadi
>>> gudangnya sunset technology. Mungkin pak Djafar bisa lebih
>>> meng-elaborate dalam milis ini. Tks.
>>> Sps
>>> +++
>>> ----------------------------------------------------------
>>> From: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com>
>>> [mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> ]
>>> Sent: Tuesday, July 07, 2015 3:46 PM
>>> To: MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com
>>> <mailto:MASTEL-ANGGOTA@yahoogroups.com> ;
>>> mastel-dpa@yahoogroups.com <mailto:mastel-dpa@yahoogroups.com> ;
>>> MASTEL-DPH@yahoogroups.com <mailto:MASTEL-DPH@yahoogroups.com>
>>> Subject: [MASTEL-ANGGOTA] Materi FGD TKDN & E-Commerce, 6 Juli 2015
>>> <>
>>> <>
>>> Yth Bapak/Ibu
>>> Pengurus dan Anggota Mastel,
>>> Pada Senin, 6 Juli 2015, jam 13.30 – 18.00 Wib bertempat di
>>> Mercantile Athletic Club, WTC, Jakarta. Masyarakat Telematika
>>> Indonesia (MASTEL) telah menyelenggarakan Focus Group Discussion
>>> dengan topik Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai Transaksi
>>> Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (RPP-TPMSE) dan Rencana
>>> Peraturan Menteri Perindustrian mengenai Cara Perhitungan Nilai
>>> TKDN Ponsel dan Base Station, FGD ini diselenggarakan dalam upaya
>>> memberikan kontribusi pemikiran dan usulan kepada Kementerian
>>> Komunikasi dan Informatika, Kemeterian Perindustrian dan
>>> Kementerian perdagangan terkait.
>>> Bagi Bapak dan Ibu yang memerlukan materi FGD, materi dapat
>>> diunduh di website Mastel www.mastel.or.id
>>> <http://www.mastel.or.id/> pada link berikut ini
>>> http://www.mastel.or.id/index.php?q=kegiatan/2015-07-06/focus-group-discussion-perhitungan-tkdn-dan-e-commerce
>>> salam,
>>> Sekretariat Mastel
>>>
>>> ----------------------------------------------------------
>>> No virus found in this message.
>>> Checked by AVG - www.avg.com <http://www.avg.com/>
>>> Version: 2013.0.3520 / Virus Database: 4365/10193 - Release Date: 07/09/15

Total Tayangan Halaman